Suka Dukanya Menjadi Photografer Wedding

Perkenalkan nama saya Choyrul Sholeh, Bidang Fotografi adalah salah satu dari sekian hobi yang saya nikmati, geluti dan tetap bertahan dibanding hobi lainnya seperti Melukis, Menulis, Jelajah Alam Dll. 
Dengan segala keterbatasan termasuk kamera DSLR yang tidak terlalu mendukung, Hobi Jeprat Jepret tetap saya salurkan dengan alat seadanya sebagai seorang photografer khususnya diacara wedding & prawedding.
Banyak orang mengira bahwa pekerjaan fotografer itu gampang banget. Gimana nggak, hanya keliling sambil membawa kamera, jepret sana jepret sini, tanpa melakukan hal lain lagi dan dibayar mahal.
Hmm, apakah memang benar begitu?
Berikut suka dukanya menjadi photografer Wedding menurut pengalaman saya.

1. AWALNYA CUMA HOBI
Kemudian bingung sebenarnya fotografi mau dijadikan hobi atau sumber rezeki?
Setelah keluar lumayan banyak modal dan menimba cukup ilmu dengan belajar sana sini, bingung ini sebenarnya cuma hobi atau bisa dialih fungsi sebagai sumber penghasilan?

2. ADA YANG NANYA "KERJAAN SESUNGGUHNYA APA?"
Selama ini, kita membalasnya dengan tersenyum begitu lebar. Namun, dalam hati itu rasanya J-L-E-B. Apakah kamu nggak tau kalau seorang fotografer profesional (saya belum) itu bayarannya juga tinggi, bahkan jauh lebih tinggi daripada pegawai biasa? Apakah kamu sadar, yang memfoto kelahiran bayimu, momen-momen penting dalam hidupmu itu adalah seorang fotografer?

3. HASIL FOTO DIGUNAKAN CLIEN (atau orang iseng lainnya) DAN DIBERI FILTER ANEH-ANEH.
Terkadang, klien terlalu senang dengan hasil jepretan kita, namun dia ingin memberi sentuhan lainnya seperti filter atau tambahan sticker-stiker aneh nan alay di media sosialnya. Melihat hal tersebut sama dengan menyaksikan tuangan limbah di perairan yang jernih. Setidaknya, hargailah karya kita tanpa merubah apapun didalamnya, oke?

3. OKELAH.. 500 RIBU YA SAMPAI ACARA SELESAI, GIMANA?
Ngg... nggak salah dengar, nih? Seperti inilah kalau klien belum pernah sekalipun menggunakan jasa fotografer. Apalagi kalau untuk proyek wedding yg cukup besar dan membutuhkan tenaga banyak. Apakah kamu tidak memperhitungkan modal kami untuk merawat kamera serta membeli lensa yang memadai?
Bukannya kita selalu menginginkan imbalan secara material, namun kalau ini memang acara besar tolong jangan gunakan jasa kita secara cuma-cuma. Terkecuali kalau acara amal, penggalangan dana, pasti kita dengan senang hati membantu.

4. PANTES FOTONYA BAGUS, KAMERANYA MAHAL BANGET.
"Kalau aku punya kamera mahal juga bisa kayak begitu"
Yakin dengan omonganmu? Kita belajar menggunakan kamera ini selama bertahun-tahun. Bukannya meremehkan, namun seberapa mahal kamera milikmu, kamu harus mengerti betul cara penggunaannya. Percuma juga punya kamera mahal sampai ratusan juta kalau tidak bisa menggunakan, karena hasilnya akan sama seperti kamera handphone.

5. ADA SAJA PHOTOGRAFER PEMULA YABG LANGSUNG MENERIMA PENAWARAN DAN MENGHANCURKAN PASARAN.
"Oke DEAL! Rp 500.000."
Yak, ini dia yang paling menyebalkan. Kalau sekedar foto dokumentasi acara 15 menit singkat, tanpa perjuangan edit, persiapan alat, atau apapun, hanya kamera saja, sepertinya masih oke. Kita mengerti kok kalau para fotografer lain juga ingin berlomba menghasilkan uang. Namun, ingatlah, bahwa kualitas terbaik umumnya tak bisa didapatkan dengan budget yang minim.
6. SAAT BEKERJA DENGAN PEMULA, KITA KEDAPATAN KERJA YANG LEBIH BUANYAK!
"Aduh... dikameraku kok hasilnya sangat gelap, gimana ya?"
Daripada pusing banyak pertanyaan yang mereka ungkapkan. Alhasil, kamu harus bekerja ekstra untuk bagian mereka. Untuk para pemula, Ayo dong, Belajarlah dengan giat dan lebih cepat lagi.

7. LIAT DONG HASIL FOTONYA, LIHAT LIHAT DONG! (Sambil berusaha mengintip-intip ke layar kamera).
Setiap orang pasti penasaran dengan hasil foto kita di kamera. Tetapi, harap bersabar sebelum kita menunjukkannya kepada kamu. Kadang kita sedang dikejar waktu pemotretan untuk mendapatkan cahaya terbaik dan kamu bisa mengacaukannya kalau terus-terusan mengintip ke kamera.
Lagian foto di kamera adalah foto mentah yang harus melewati proses editing dan sebagainya sebelum menjadi sebuah foto yang bagus.

8. GAK JARANG SEORANG FOTOGRAFER AKAN MERASA KURANG DIHARGAI…
“Mahal amat sih mas? Cuma jepretin kamera doang…”
Menawar tarif mungkin lumrah aja bagi beberapa fotografer. Tapi ingat, yang kamu bayar itu bukan selembar foto berukuran 4R! Ada banyak hal yang melebihi itu, Tolong hargai waktu, effort, kreativitas serta kerelaan fotografer buat jongkok berdiri jungkir balik buat mengambil gambar. Dikira kamera dan peralatan dibeli pake daun, apa?

9. MOTRET MANTAN PACAR
Ini kejadian yang bikin hati tidak tenang :P gimana nggak secara client yang kita foto adalah seserang yang pernah ada di hati kita, dia duduk dipelaminan dengan laki-laki lain, what?? tapi mau bagaimana lagi ini sudah Profesi kita mau tidak mau ya harus Profesional :) lupakan semua rasa itu saat kita sedang bekerja agar klient puas dengan hasil :) Walaupun kadang lirik-lirik Pengantin ceweknya :D tentunya tanpa pengetahuan pengantin pria :D

10. GAK ADA YANG NAWARIN MAKAN
Kita biasanya klo ngejob photo wedding, Makan dan rokok biasanya di tanggung client, seneng banget rasanya karena itu kami anggap sebagai tip tambahan dari client.
Nah yang bikin nyesek :) udah kerja keras seharian sampe malam. ehh, nggak ada satu pun seorang panitia yang nawarin makan, Nah Loo! emang enak :D ya terpaksa rogoh kantong buat jajan di luar :D

11. DI MARAHIN KELUARGA PENGANTIN
ini yang agak bikin BT gimana enggak kita lagi asik asiknya motret jepret sana jepret sini dengan angel yang menurut saya bagus ehh, ada yang negur "MAS!! dari depan dong biar keliatan mukanya, masa dari samping!" (Biasanya ibu2 jaman old).
Kalau saya yang di tegur biasanya saya senyumin aja :) sambil bicara dalam hati :P  masih kaku aja gayamu bu, kaya kanebo kering :D kami tau apa yang kami lakukan..

12. …DAN KADANG IRI MELIHAT OBJEK YANG DIFOTO.
Gimana tidak dengan profesi sebagai photografer kita akan sering melihat atau fotoin pengantin lagi mesra-mesraan, sementara nasib sendiri masih aja jomblo.
Sakitnya tuh.. Di sini *tunjuk dada sendiri* 

13. ADUH... ENAK YA, JADI FOTOGRAFER KERJANYA CUMA NGEKLIK KAMERA DOANG!
"Cuma jeprat jepret sana sini... semua juga bisa!"
Pertanyaan dari kita sekarang, bisakah kamu mengambil foto dengan moment yang tepat? Nahhh, fotografer itu perlu memperhatikan angle, komposisi, warna, pencahayaan, posisi model, setiap detail yang ada perlu kita perhatikan dengan baik. Fotografer itu harus benar-benar jeli memahami situasi dan kondisi.
Ada pula yang namanya bakat alam atau natural gift yang nggak bisa kalian pelajari meskipun membayar ratusan juta untuk sekolah. Seorang photografer dituntut memiliki insting yang sangat peka dan mampu untuk merubah keadaan biasa menjadi suatu yang cantik dan indah melalui kamera.
Selain itu photografer juga dituntut untuk tidak gaptek dengan alat-alat elektronik yang berhubungan dengan photografy, minimal bisa mengoprasikan program editing di komputer.

14. LAMA AMAT SIH JADINYA? PADAHAL TINGGAL CETAK AJA KAN?
Mencetak foto memang cuma sebentar. Namun, agar memberikan hasil maksimal dan tak membuat kamu kecewa, kita akan memproses foto itu lebih lanjut. Seperti memperbaiki warna, menerangkan beberapa tempat yang gelap, menghilangkan jerawatmu, memutihkan sedikit kulitmu dan lain sebagainya. Ini tanda bahwa kita benar-benar niat bekerja dan menghasilkan karya yang bagus.

15. MASA PERLU BAYAR SIH, KITA KAN SATU GENG..
"Katanya temen lama nih? Gratis, dong!!"
Jawaban kita dari lubuk hati terdalam untukmu hanya satu: Memang kita bersahabat, namun ada kalanya kita harus membedakan persahabatan dengan bisnis. Kalau aku mau minta emas 10 gram saja dari tokomu secara gratis, apakah kamu juga mau memberikannya?

16. DAN INI YANG PALING SAKIT.
Pas lagi asik-asiknya foto, ada kenalan yang negur terus nyeletuk "Moto aja kapan difotoin?"
Rasanya itu kaya seribu duri sawit di tusukin kehati kita, sakit..:'(
Emang kalo saya difotoin, situ mau bayarin?? Jawab dong jawab, nanya mulu bisanya..!

Ok, Itulah suka-duka dan jeritan hati saya dan mungkin para fotografer lainnya. Tapi secara keseluruhan saya menikmati hobi dan pekerjaan saya ini :) walaupun memang bukan satu-satunya pekerjaan saya karna job yang tidak pasti, jadi ya saya harus tetap punya usaha lain.
Kamu yang juga berprofesi sebagai juru foto di luar sana, apakah juga merasakan hal yang serupa? Kalau iya, sini kita tos dulu!

Salam Fotografi..:)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk Kamu Yang Patah Hatinya, 7 Tempat Wisata Di Pantai Barat Mandailing Ini Siap Jadi Penyembuh Lukamu

7 Wisata Madina Yang Lagi Hitz, Yakin Mau Dikamar Aja?

Air Terjun Caroce, Surga Kecil Tersembunyi Di Madina