"Jika kau patahkan hati ini, maka aku akan pergi… Bukan sendiri, angin dan tas punggung ini yang akan menemani” Meratapi hati yang telah tersakiti bukan sesuatu yang penting saat ini, didepanmu masih ada banyak hal yang harus kau jejaki. Jangan korbankan masa depanmu yang cerah hanya karena rasa sakit yang entah kapan akan pergi. Lebih baik kamu datangi destinasi yang menyejukkan hati di Madina. Madina, bisa menjadi kota yang romantis saat hatimu berbunga-bunga karena jatuh cinta, tapi bisa pula menjadi “tempat curhat” paling tenang untuk kamu yang sedang sakit hati, coba saja datangi tempat-tempat ini.

Tataplah mentari itu hingga tenggelam di ufuk barat. Cahaya jingga akan berpendar menyelimuti angkasa. Dan kita di sini masih saja takjub menatapnya tanpa berasa bosan. Ada banyak hal yang dapat kita rasakan kala senja menemani waktu kita bersama. Tak lupa ada banyak cerita yang bisa kita ceritakan kala senja menyapa kita.

“Baru denger. Apa tuh Tamang???” Kamu kamu sekalian, sudah kenal belum dengan Pulau Tamang? Kalau belum, yasudah, perkenalkan. Tamang merupakan sebuah pulau (yang suangaaat cantik) yang terletak di sebelah selatan pelabuhan parlimbungan teluk lalang. Nah, pulau ini jaraknya hanya 10 menit menempuh perjalanan laut dari pelabuhan (tergantung kamu pilih kapal cepat atau lambat, duitmu yang bisa mutusin #ehh).

Pendaki gunung itu identik dengan pakaian dekil and the kumel, cuek, tidak romantis dan kebanyakan pendaki gunung itu tidak punya kerjaan, alias pengangguran. Jika ingin bahagia, jangan mau punya pasangan pendaki gunung. Demikian adalah doktrin-doktrin yang berkeliaran bebas tentang gambaran seorang pendaki gunung. Apakah kamu termasuk orang yang terpengaruh doktrin tersebut?, berfikiran bahwa pendaki gunung tidak masuk dalam kriteria jodoh idaman. Jika iya, maka kamu wajib membaca artikel ini yang sengaja saya tulis untuk membuktikan bahwa doktrin tersebut salah besar. Faktanya, pendaki gunung adalah jodoh idaman. Tidak percaya?, simak 10 fakta pendaki di bawah ini.

Aku adalah salah satu dari ribuan orang yang punya hobi bertualang dan jelajah alam. Orang kadang bertanya, untuk apa? Seringkali aku tak bisa menjawab. Tentu saja, menjelaskan hal seperti itu pada orang-orang yang bahkan tak pernah berani untuk mencobanya. Udara segar yang merasuk dada, cahaya matahari hangat yang menerpa wajah di puncak, atau lautan bintang di luar sana, bukan hal yang bisa dijelaskan hanya dengan kata-kata. Jika kalian, ‘para orang rumahan’, benar-benar butuh alasan kenapa kami suka mendaki, mungkin inilah alasannya.